Jumat, 30 September 2011

Belajar Bahasa Jepang

Halo. Selamat datang di Kuro no Riku.

よしゃ!Kali ini kita akan mempelajari huruf / aksara yang dipakai dalam penulisan Bahasa Jepang. Minasan sudah tahu? Pernah belajar?

Kalau minasan lihat gambar di samping, itu semua adalah contoh huruf Jepang. Nomor 1, 2, 3, dan 4 semuanya dibaca SAKURA artinya bunga sakura. Jadi dalam Bahasa Jepang huruf yang digunakan 4 macam, yaitu Kanji, Hiragana, Katakana dan Romaji (atau ada juga yang menyebutnya Romanji). Lhoh, kok banyak banget ya hurufnya? Hehehe, iya memang dan susahnya keempat-empatnya tuh dipakai semua dalam Bahasa Jepang.

Ceritanya nih duluuuu sekali, orang Jepang tidak punya karakter tulisan untuk menuliskan Bahasa Jepang. Mereka cuma mengenal cara menggambar yang sangat tidak praktis. Coba bayangkan, kalau misalnya mau nulis “pada jaman dahulu kala, tinggallah seekor singa galak, kejam, bringas -namun sayang kepada teman-temannya- bersama 30 ekor keluarganya di hutan yang sangat lebat”, trus nulisnya pake gambar gimana hayo.... Susah kan ya ^_^

Orang Jepang kemudian berpikir cara yang lebih praktis. Mereka akhirnya berpikir untuk memakai huruf China dan mengirimkan orang-orangnya untuk belajar huruf China.
Huruf China yang mereka pelajari dan kemudian nanti dikenal dengan nama Kanji ini, tidak serta merta langsung digunakan dalam Bahasa Jepang. Ini nih yang agak perlu pemahaman. Orang Jepang cuma mengambil karakter huruf-nya saja, tidak mengambil bunyinya (ada sedikit ding). Makanya kalau ada huruf 人 yang artinya “orang/manusia” orang Jepang membacanya “hito” atau “nin” atau “jin” sementara orang China (kalo ga salah ni) membacanya “ren”. Walaupun pada akhirnya nanti ada beberapa cara baca China yang juga diadopsi ke Bahasa Jepang (selengkapnya akan dibahas lain waktu di materi Pengenalan Kanji).

Itulah kenapa pembelajar Bahasa Jepang yang berasal dari negara yang menggunakan huruf Kanji, misalnya China, Korea, Taiwan dsb akan lebih cepat menguasai Bahasa Jepang. Alasannya selain artinya yang masih kebanyakan sama atau mirip, bunyi atau cara bacanya pun kadang-kadang juga masih mirip (makanya dulu ada siswa saya yang keturunan China yang hampir mengalahkan saya pas urusan cara nulis Kanji, tapi kalo cara bacanya dsb, masih pinter senseinya dong, wakakakak).

Itulah, huruf Kanji akhirnya digunakan dalam Bahasa Jepang. (cerita di atas itu ‘katanya’ lho, ya, soalnya pas kejadian saya belum lahir, jadi ga tau bener ato tidaknya^^ nanti saya cek lagi ke beberapa buku lainnya, hehehe)

Sekarang kita bahas satu per satu ya.

Yang pertama, Kanji. “Kan” artinya “China”, “Ji” artinya “Huruf”, jadi kanji asal katanya berarti huruf China (makanya jangan pakai embel2 kata “huruf “ lagi ya, ‘HURUF Kanji’ itu cara penyebutan yang salah, yang betul KANJI saja).

Kanji ada yang cuma terdiri dari 1 coretan (kanji 1 atau ichi misalnya) ada juga yang sampai satu huruf terdiri dari lebih dari 32 coretan (hhuuaww....)

Tiap kanji biasanya sudah berdiri sendiri dan punya cara baca serta arti sendiri-sendiri, tapi jangan heran kalau ada juga sebuah Kanji yang punya tiga, empat atau mungkin lebih dari lima cara baca. Ini tidak sulit kok! Tidak seperti kelihatannya. Bahkan kalau sudah belajar nanti belajar Kanji jadi salah satu hal menarik ketika kita belajar Bahasa Jepang. Kanji tuh keren loh, ga susah lagi. Lain kali kita akan bahas lebih lanjut tentang Kanji ya...

Kembali ke pembahasan tentang huruf Jepang. Huruf kedua adalah Hiragana. Hiragana merupakan penyederhanaan dari Kanji. Untuk beberapa alasan orang Jepang merasa Kanji tidak begitu praktis untuk digunakan dalam beberapa kesempatan, makanya mereka menyederhanakan Kanji menjadi Hiragana. Dulunya Hiragana cuma dipakai oleh cewek, tapi akhirnya berkembang jadi boleh dipakai siapa saja.

Tidak seperti Kanji yang tiap huruf punya arti, Hiragana lebih mirip Aksara Jawa kita. Tiap huruf punya satu bunyi yang dihasilkan dari vokal dan konsonan. Hurufnya berbunyi menurut baris A I U E O, KA KI KU KE KO, SA SHI SU SE SO, dst. (untuk lebih jelasnya lihat bagian 2 pelajaran mengenal Hiragana).

Hiragana terdiri dari 46 huruf / karakter utama. Selain itu cuma turunan dari karakter utama yang bisa dipelajari perubahannya. Jika huruf di baris KA, SA, TA, dan BA diberi tenten (dibaca: tengteng) atau chonchon (chongchong) yaitu dua garis kecil di kanan atas yang mirip tanda kutip, maka bunyi huruf tersebut menjadi lebih berat. KA menjadi GA, SA menjadi ZA dsb. Ada 20 huruf seperti ini, dan dinamakan karakter dakuon.

Jika pada baris BA, tenten-nya diganti dengan maru (lingkaran) maka suara menjadi lebih berat lagi, PA PI PU PE PO dsb. (lihat gambar tentang hiragana di artikel bagian 2).

Selain huruf di atas, ada satu jenis karakter lagi yang diperoleh dengan menggabungkan huruf-huruf yang berbunyi akhiran I ditambah YA, YU, atau YO kecil. Karakter Hiragana ini dinamakan karakter Yoon.

Yang perlu diperhatikan ketika kita mengetikkan Hiragana di komputer adalah huruf CHI yang diberi tenten bisa muncul jika kita mengetikkan DI, TSU tenten muncul jika kita mengetikkan DU, WO (partikel O) muncul jika kita ngetikkan WO, dan N muncul jika kita mengetikkan NN.
Untuk fungsinya, Hiragana digunakan penuh oleh mereka yang baru belajar Bahasa Jepang dan belum belajar Kanji. Hiragana juga dipakai di atas Kanji (disebut okurigana) untuk menunjukkan cara baca Kanji tersebut. Partikel-partikel dan kata-kata asli Bahasa Jepang bisa dengan bebas kita tulis menggunakan Hiragana, dsb. Begituu...

Itu Hiragana ya..... Terus selain Kanji dan Hiragana, ada juga Katakana. Katakana ini sekarang dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, nama-nama orang asing, nama-nama spesies walaupun aslinya menggunakan Bahasa Jepang, kata-kata asli Bahasa Jepang yang berkonotasi negative, dan kata-kata Bahasa Jepang yang mendapatkan penekanan dalam suatu kalimat.

Cara dan aturan penulisannya mirip dengan Hiragana (lihat bagian pelajaran Mengenal Katakana).

Satu huruf lagi adalah Romaji atau juga ada yang menyebut Romanji. “Roma” adalah nama “Kota Roma” di Italia. Yang dimaksud Romaji adalah huruf yang terdiri dari alphabet A sampai Z sama seperti yang setiap hari kita gunaka di Indonesia. Kalau cara nulisnya ga perlu belajar kan ya.

Orang Jepang kadang-kadang menggunakan Romaji di kesempatan dia tidak bisa memakai karakter Bahasa Jepang, misalnya pas ngirim sms atau e-mail pakai HP ataw komputer Indonesia yang ga ada Japanese Character-nya. Di tempat2 umum di Jepang, kadang2 penunjuk jalan atau arah juga disediakan versi Romaji-nya untuk memudahkan orang asing.

Yang mungkin diperhatikan adalah ada beberapa orang Jepang yang versi tulisan Romaji-nya berbeda walaupun cara baca atau pelafalannya sama. Lengkapnya lihat table di bawah ya. Ada beberapa cara penulisan (romanisasi) yang berbeda, tetapi cara bacanya tetep sama.

Jadi, itsumo bisa juga ditulis itumo, tsuzukimasu bisa ditulis tsudukimasu, ja mata ashita bisa ditulis jya mata asita, watashi bisa juga ditulis watasi, machi bisa ditulis mati, dsb. Itu jugalah kenapa, ketika kita menggunakan komputer dan akan memunculkan huruf zu (づ) yang harus kita ketik (jika tidak menggunakan keyboard Jepang) adalah huruf du (D+U). Begitu juga ketika mau nulis tsu (つ) maka kita bisa pake tuts keyboard tsu (T+S+U) atau tu (T+U) saja.

Jika minasan uda selese baca materi ini, silakan dilanjutkan dengan materi bagian 2 ya.
それでは、にほんごの  べんきょうを がんばって ください ね。 d(^_^)b

Catatan:

Dalam kalimat bahasa Jepang, kadang tulisan dalam bentuk Hiragana /Katakana dan Kanji, mempunyai pengucapan khusus.

Huruf N (ん/ン) bisa dibaca N, NG, atau M. Secara umum dibaca NG, kecuali ketika bertemu dengan konsonan B atau P dibaca M.

にほん nihon, dibaca: nihong / nihon (jepang)
みんな minna, dibaca: minna (semua orang)
しんぶん shinbun, dibaca: shimbung (surat kabar)
せんぱい senpai, dibaca: sempai (senior)
か んけん kanken, dibaca: kangkeng (pencarian kanji)

Misalnya bunyi SU すdari DESU です dari akhiran kata kerja MASU ます, dibaca DES dan MAS saja (ada juga beberapa orang yang tidak menghilangkan bunyi U di kata itu). Begitu juga untuk kata GAKUSEI がくせい menjadi dibaca GAKSEI. Lalu beberapa bunyi I dari SHI yang bertemu konsonan T menjadi dihilangkan. Contoh: HAJIMEMASHITE はじめまして dibaca HAJIMEMASHTE, OWARIMASHITA おわりました dibaca OWARIMASHTA, ARIGATOU GOZAIMASHITA ありがとう ございました dibaca ARIGATOU GOZAIMASHTA dst.

Aturan lain yang perlu diingat adalah tentang partikel WA, E dan O, yang ditulis menggunakan HA は (tapi dibaca WA), HE へ (dibaca E) dan WO を (dibaca O atau WO). Contoh dalam kalimat:

わ たしは がくせい です。 Saya adalah pelajar.
バンドンへ いきます。 Pergi ke Bandung.
ごは んを たべます。 Makan nasi.
こんにちは。 Selamat siang.
こんばんは。 Selamat malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar